Oleh: Agus Maulana
PPIKPM.GONTOR.AC.ID, BANDUNG — Di usianya yang baru dua tahun, Forum Bisnis IKPM Gontor atau yang lebih dikenal dengan Forbis, terus melakukan berbagai kegiatan yang sejalan dengan visi dan misi pembentukannya. Yakni menjadi pusat informasi, edukasi, konsultasi, pembinaan, mentoring, networking dan silaturrahim, serta sinergi sesama pengusaha dan profesional alumni Gontor. Sebagai organisasi resmi yang dibentuk oleh Pondok Modern Gontor melalui PP IKPM, Forbis ibarat bayi yang baru lahir. Terus melakukan konsolidasi internal, penguatan pondasi organisasi, serta merumuskan program-program yang menebar kemanfaatan lebih luas.
Bertempat di Villa RD Cikole Lembang Bandung, 22-23 September 2018, diadakan Rapat Koordinasi Nasional atau Rakornas Forbis 2018 yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP IKPM Pusat H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo beserta jajaran Pengurus IKPM Pusat serta Ketua Umum Forbis H. Agus Maulana beserta seluruh jajaran pengurus dan perwakilan anggota.
Rakornas Forbis 2018 yang dikemas dalam suasana santai dan penuh keakraban ini, dimeriahkan dengan kegiatan fun seperti senam pagi bersama, kuliner khas lembang seperti jagung bakar, colenak dan ketan bakar, kambing guling, nanas khas subang, kebab madina, alpukat jumbo khas pusbikat, serta hiburan organ tunggal yang menampilkan penyanyi mahadasa band dan anggota Forbis lainnya.
Hasil Rakornas Forbis 2018 ini di antaranya adalah:
Pertama, restrukturisasi kepengurusan Forbis. Struktur Forbis ke depan bisa lebih mencerminkan struktur kerja dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang lebih detail terkait target atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh Forbis. Dengan restrukturisasi dan reposisi organisasi, diharapkan tercapai revitalisasi kepengurusan yang lebih solid dan tepat sasaran/tujuan. Hal ini penting sebagai pondasi untuk kelanjutan organisasi kedepan, siapapun pengurusnya. Sebagai organisasi nirlaba, perlu personil yang militan dan siap berkhidmat untuk mewakafkan waktu dan pikiran serta materinya untuk sebuah amanat besar ini.
Kedua, pembentukan Tim Analisa Bisnis. Untuk merumuskan pola kerjasama yang efektif sesama alumni yang bergerak di bidang usaha, dibentuklah Tim Analisa Bisnis yang terdiri dari alumni yang bergerak di bidang industri jasa keuangan dan perbankan. Tim analisa bisnis ini menjadi konsultan bagi anggota dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, membantu menganalisa kesehatan perusahaan serta kelayakan bisnis anggota yang ingin melakukan ekpansi dan kerjasama sesama anggota Forbis lainnya. Sehingga kerjasama yang dilakukan benar-benar berdasarkan pertimbangan bisnis profesional, bukan sekedar karena marhalah atau kedekatan saja, serta mempunyai laporan keuangan yang kredibel.
Ketiga, pembentukan Forum Investor sebagai perwujudan semangat ta’awun antaranggota. Forum investor ini terdiri dari para pengusaha anggota Forbis yang memiliki surplus dana dan memiliki spirit berbagi untuk membantu anggota lainnya dalam pengembangan usaha dengan mekanisme bagi hasil dan melalui seleksi ketat kelayakan usaha dari tim analisa bisnis Forbis.
Keempat, Safari Forbis ke pesantren-pesantren alumni. Hal ini untuk menjalin komunikasi serta menjaring aspirasi, potensi dan peluang yang bisa disinergikan antara para pengusaha anggota Forbis dengan pesantren. Baik dalam hal pengembangan produk dan kebutuhan pesantren maupun pengembangan unit usaha yang ada di pesantren untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.
Kelima, digitalisasi sistem informasi anggota lengkap dengan data usaha dan produknya, peluang usaha, supply and demand, yang bisa diakses secara online dalam website Forbis yang terintegrasi. Dikelola secara profesional oleh staf khusus yang ditugaskan oleh Forbis untuk mendukung operasionalisasi program-program yang dirumuskan oleh pengurus.
Keenam, peningkatan dan optimalisasi kapasitas calon pengusaha, pengusaha pemula dan menengah melalui berbagai pelatihan. Forbis Camp, Pelatihan Financial Literacy, serta berbagai pelatihan kewirausahaan lainnya yang melibatkan narasumber internal maupun dari kalangan luar. Sehingga muncul pengusaha-pengusaha baru dalam berbagai bidang usaha, serta peningkatan kapasitas dan pengalaman bagi para pengusaha pemula, di bawah bimbingan para pengusaha yang sudah lebih dulu mencapai kesuksesan dalam bisnisnya.
Semoga cita-cita dan amanah ini dapat terus mendapat support dan dukungan dari berbagai pihak untuk penguatan ekonomi santri dan umat kedepan.