Berikut 10 Nasehat Utama Kyai Hasan Abdullah Sahal (yang akrab disapa dengan Kyai Hasan), dalam sambutannya yang sarat dengan nilai pada acara pembukaan Musyawarah Besar (MUBES) Ikatan Keluarga Pondok Moder (IKPM) Gontor, 6 September 2019 di Aula Rabithah, Pondok Modern Darussalam Gontor.
- Saya mulai pidato ini dengan hamdalah, sebagaimana Rasulullah SAW memulai khutbah dan pidatonya dengan tahmid, bukan salam. Kemudian tahmid saya ikuti dengan salam. Dan salam yang terbaik adalah salamnya Islam. Tidak ada salam yang lebih sempurna, lebih suci, lebih layak daripada salamnya Islam. Di dalamnya ada ‘salam’, ‘kasih sayang Allah’, dan ‘barakah dari Allah’. Maka “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” tidak sama dengan good morning ataupun salam lainnya.
- Jangan salah dalam meletakkan toleransi. Contoh salah dalam toleransi; suatu hari ada penampilan Ludruk, sebuah penampilan seni komedi dengan bahasa Jawa, lalu ada orang yang tidak mengerti bahasa Jawa tertawa. Dia lalu ditanya, “Apakah kamu paham?” dan dia menjawab “Tidak”. “Lalu kenapa tertawa?”, dia menjawab “Toleransi”. Ini model toleransi apa? Ini toleransi tanpa pemahaman.
- Berbuat baiklah dan tidak perlu khawatir dengan ucapan orang. Kalau kamu berbuat baik dan kamu bukan maling, tapi ada orang yang mengatakan bahwa kamu maling, pasti orang itu adalah maling.
- Jangan sekali-kali meninggalkan identitas. Jangan tinggalkan identitasmu sebagai seorang muslim. Manusia meninggalkan identitas, namanya binatang.
- Dunia ini sudah keenakan berselimut. Saatnya dunia bangun. Yaa ayyuhal muddatstsir… Banyak orang yang keenakan karena punya gaji, punya titel, punya jabatan… keenakan berselimut penghormatan, berselimut uang, sehingga takut mengatakan ‘qum’, apalagi mengatakan ‘faandzir’.
- Saat ini yang diperlukan adalah kecerdasan nurani, bukan kecerdasan otak lagi. Saat ini perempuan tidak diperbolehkan malu lagi dan laki- laki tidak diperbolehkan bertanggung jawab lagi. Madzhab yang dipakai bukan lagi batiniyyah, tapi bathniyyah.
- Pondok pesantren adalah unik, dan Gontor adalah unik dari yang unik. Dan IKPM bukan organisasi ikut-ikutan. IKPM termasuk organisasi pelopor. Maka IKPM juga jangan sekedar ikut-ikutan.
- Jangan berhenti untuk amar ma’ruf nahi munkar. Ingatlah perintah Allah dalam Surat Al-Anfaal ayat: 25, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.”
- Berbuatlah, sekecil apapun itu. Laa tahqiranna mina-l-ma’ruufi syai’an walaw an talqaa akhaaka biwajhin thalqin
- Kyai itu bukan (sekedar) mengatur kehidupan pesantren, tapi mendidik kehidupan pesantren. [Rep: Taufiq Affandi / Ed: Mujib Abdurrahman / Foto: Falah]
Lihat juga, Galeri Foto Pembukaan MUBES IKPM ke-11: https://ppikpm.gontor.ac.id/galeri-foto/galeri-foto-acara-pembukaan-mubes-ikpm-ke-11/