PPIKPM.GONTOR.AC.ID, GONTOR — PP IKPM bekerjasama dengan Center for Mawarits Studies (CMS) UNIDA Gontor mengadakan pelatihan mawarits angkatan perdana kepada 80-an peserta Forum Komunikasi Takmir Masjid Darussalam (FKTMD) binaan PP IKPM di Hall Kantor Pusat IKPM Gontor (29/4). Hadir dalam pembukaan acara Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Syamsul Hadi Abdan, Ketua PP IKPM, Ustadz H. Ismail Abdullah, dan para pengurus PP IKPM dan FKTMD.
Ketua Panitia, Ustadz Saepul Anwar, S.Ag. berharap dengan pelaksanaan pelatihan mawarits ini akan terbentuk masyarakat yang sadar akan ilmu mawarits. “Semoga para peserta bisa menjadi masyarakat sadar mawarits lalu melanjutkan studinya tentang mawarits sehingga mampu menjadi tutor mawarits di daerahnya masing-masing,” ujar beliau.
Dalam pesan dan nasehatnya, KH. Syamsul Hadi Abdan menyampaikan, pelatihan mawarits kepada takmir masjid ini bernilai sangat penting. “Saya yakin, banyak guru agama yang belum mengerti betul tentang ilmu mawarits ini, apalagi mempraktekkannya. Karena itu, pelatihan mawarits ini sangat penting untuk diadakan,” pesan beliau.
Narasumber pelatihan ini adalah Ustadz Mohd. Jabal Alamsyah, Lc., MA. Direktur CMS UNIDA Gontor sekaligus trainer dan penyusun Mawarits Penentuan Sebelum Pembagian (PSP). Salah satu tujuan pelatihan ini, menurut Ustadz Jabal, adalah pembekalan kepada para takmir masjid untuk mempersiapkan materi khutbah Jumat tentang ihya’ Ilmu Mawarits (menghidupkan Ilmu Mawarits). Tujuan ini adalah dalam rangka menjawab pertanyaan, berapa kali khatib Jumat pernah menyampaikan khutbah tentang ayat-ayat mawarits, teori, dan prakteknya. “Paling tidak dengan membacakan dalil-dalil mawarits dalam Al-Qur’an, hadis dan ijma sahabat baik menjadi khatib yang terjadwal atau badal khatib (khatib pengganti),” ungkapnya.
Dalam pelatihan ini, Ustadz Jabal juga menekankan kepada takmir masjid tentang strategi dakwah yang efektif dan efisien dalam menyampaikan inti ilmu mawarits ini. Yaitu, dengan menerapkan metode Penentuan Sebelum Pembagian (PSP) pada setiap kematian. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana membentuk Keluarga Sadar Mawarits (KSM) sehingga mampu melaksanakan hukum Allah dalam pembagian harta waris. Dan langkah pertamanya adalah, dengan bertanya kepada yang sudah mahir ilmu mawarits dalam hal penentuan bagian harta warisan kepada ahli waris sesuai dengan syariat Islam baru kemudian melaksanakan pembagian harta sesuai dengan kebijaksanaan dan musyawarah keluarga. Ini yang disebut sebagai Penentuan Sebelum Pembagian (PSP).
Dengan pelatihan ini, Ustadz Jabal berharap, penyebaran ilmu mawarits menjadi lebih mudah melalui khutbah Jumat dan sosialisasi kepada keluarga-keluarga muslim oleh para takmir masjid.
Sekolah Mawarits ini selanjutnya akan dilaksanakan tiga bulan sekali atas kerja sama FKTMD-PP IKPM dan CMS UNIDA Gontor kepada seluruh takmir masjid se-Ponorogo, bahkan ke depannya adalah se-Indonesia, di Kantor Pusat IKPM Gontor.