KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي حَرَّمَ عَلَى الْإِنْسَانِ قَتْلَ نَفْسِهِ كَمَا حَرَّمَ عَلَيْهِ قَتْلَ غَيْرِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَاهِبُ الْحَيَاةِ وَالْمُتَصَرِّفُ فِيْهَا وَحْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
فَقَالَ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱتَّقُوا ٱللّّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benarnya takwa; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berislam.
وَقَالَ تَعَالَى: وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّٰهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. (Al-Isra’: 33)
Hadirin Shalat Jum’at hafidzhakumullah
Sesungguhnya membunuh seorang manusia secara dzalim adalah termasuk dosa yang sangat besar. Dalam Sahih Bukhari dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنّ،َ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ
Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mukmin yang suci berbuat zina.
Bahkan Allah SWT menyebutkan dalam Surat Al-Maidah: 32 bahwa barangsiapa yang membunuh satu orang maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.
أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu telah (membunuh) orang lain, atau bukan karena ia telah berbuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Allah SWT telah mengancam pembunuh seorang muslim secara sengaja atau dzalim dengan ancaman yang sangat berat dalam Surat Al-Nisa: 93:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Neraka Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya. (wal ‘iyadzu billah).
Sementara itu, di dunia, pembunuhnya dihukumi dengan qishas atau dibunuh balik secara adil oleh hakim kecuali jika keluarga korban memaafkannya dan menerima pembayaran diyah. Jika pembunuhan tersebut terjadi secara tidak disengaja, maka kewajiban si pembunuh adalah membayar diyah dan melaksanakan kaffaarah.
Diyah-nya ialah sejumlah 100 ekor unta atau senilai 4250 gram emas. Sementara kaffaarah-nya adalah membebaskan seorang budak mukmin, atau jika ia tidak memilikinya, maka ia wajib berpuasa selama dua bulan secara berturut-turut tanpa jeda.
Itulah hukuman-hukuman yang ditentukan oleh Allah bagi orang yang menghilangkan nyawa seorang manusia baik secara disengaja maupun tidak. Sungguh hukuman yang sangat berat dan besar.
Hadirin Shalat Jum’at hafidzhakumullah
Menjaga nyawa seorang manusia merupakan tujuan syariat Islam. Allah SWT telah memuliakan manusia dan memberikan hak atas kehidupannya. Karena itu, Islam melarang perbuatan dzalim atau aniaya atas diri manusia dalam bentuk apapun semenjak sebelum dilahirkan sampai dengan setelah mati.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra’: 70:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami mudahkan bagi mereka perjalanan di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُا اللهَ الْعَظِيْمَ، إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا
أمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللّٰهَ تَعَالَى، وَحَافِظُوا عَلَى دِمَاءِكُمْ، فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، قَالَ تَعَالَى: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ، وَاتَّقُوا اللّٰهَ إِنَّ اللّٰهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْ عَلَيْنَا أَمْنَنَا وَإِيْمَانَنَا وَاسْتِقَرَارَنَا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ سُلْطَانَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ، إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ