PPIKPM.GONTOR.AC.ID, MEDAN — Sumatera Utara merupakan provinsi yang terpilih untuk menjadi tuan rumah dalam acara MTQ Nasional XXVII yang diadakan pada tanggal 4-13 Oktober 2018. Kesempatan emas dengan menjadi tuan rumah dalam acara MTQ Nasional disikapi positif dan antusias oleh IKPM Gontor Cabang SUMUT untuk turut menyambut dan ‘melayani’ para peserta maupun panitia MTQ Nasional yang merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dari berbagai daerah lintas angkatan selama berada di Sumatera Utara.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk aplikasi dalam memuliakan tamu (إكرام الضيوف) sebagaimana yang sudah diajarkan dan ditanamkan sejak belajar di pesantren. Dan juga tentunya untuk mempererat tali silaturrahim sesama alumni Pondok Modern Darussalam Gontor.
Di sela-sela kesibukan para peserta dan panitia dalam mengikuti rentetan acara MTQ Nasional, beberapa acara kekeluargaan diselenggarakan oleh IKPM SUMUT dalam rangka menyambut tamu yang datang dari berbagai daerah ini. Sebelumnya, telah diadakan acara penyambutan yang langsung dilaksanakan di markas berkumpulnya warga IKPM SUMUT dan juga merupakan usaha yang dijalankan bersama, yaitu di warung kopi “Qohwatunaa” pada Ahad malam (7/10). Kemudian sebelum penutupan resmi acara MTQ Nasional dan sebelum kembali ke daerah masing-masing, IKPM SUMUT kembali mengadakan perkumpulan sebagai salam perpisahan. Acara yang diadakan pada hari Kamis (11/10) ini diselenggarakan di Rumah Makan Wong Solo, Medan dimulai dari selepas Maghrib.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 orang ini terdiri dari IKPM Sumut dan beberapa peserta maupun panitia MTQ Nasional yang berasal dari beberapa kafilah, di antaranya dari kafilah Jakarta, Surabaya, Banten, Bengkulu, Lampung, Sulawesi, Papua dan Maluku. Selain itu, dihadiri juga oleh para alumni-alumni senior yang berasal dari luar SUMUT, di antaranya: Prof Hamdani Anwar (alumni 1973 dari UIN Jakarta), Prof. Roem Rowi (alumni 1974 dari UIN Surabaya), Ustadz Maimun Ali (alumni 1978 dari Banten), Dr. Hery Nur Ali (alumni 1978 dari UIN Bengkulu) dan masih banyak lagi. Beberapa Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Gontor di SUMUT juga turut hadir meramaikan acara ini, di antaranya: Pimpinan Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah (Ustadz Dr. Rasyidin Bina, M.A), Pimpinan Pondok Pesantren Mawaridussalam (Ustadz Syahid Marqum, M.M), Pimpinan Pondok Pesantren Ta’dibusy Syakirin (Dr. Firman Maulana) dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlishin (Ustadz Amir Panatagama, S.Ag).
Acara dikemas dengan sederhana mungkin, tetapi tidak menghilangkan tujuan utamanya yaitu silaturrahim. Dengan dipimpin oleh pembawa acara Ustadz Amar Tarmidzi dan Ustadz Muhammad Yusuf Simatupang, acara dibuka dengan perkenalan dan kata sambutan dari perwakilan para kafilah. Sambutan yang juga dibumbui cerita-cerita pengalaman selama menimba ilmu di Ibu kandung tercinta Gontor, membuat setiap siapapun yang hadir pada acara tersebut ‘hanyut’ dalam kenangan manisnya hidup dan saling berbagi di Gontor. Tak lupa sambutan ‘Ucapan Selamat Datang’ sebagai tuan rumah disampaikan oleh Ketua IKPM SUMUT (terbaru) periode 2018-2020 yaitu Ustadz Muhammad Mukhlis, S.Sos (alumni 1994) yang membuat suasana menjadi lebih hangat.
Sebuah pengalaman yang inspiratif juga pengetahuan serta ilmu didapatkan dari salah satu alumni Gontor tahun 1961, yaitu Ustadz Faiz Abdurrozaq dari Tangerang. Beliau adalah salah satu santri kesayangan Trimurti Pendiri Pondok Gontor yang sangat masyhur dengan kemahirannya dalam seni menulis kaligrafi dan khat semasa belajarnya di PMDG. Sampai pada masa akhir belajarnya di pondok, beliau diminta (alm.) Kiai Imam Zarkasyi untuk menuliskan tulisan “دار السلام” di dinding panggung BPPM kala itu. Meski sekarang sudah tergantikan dengan yang baru, namun itu tetap akan menjadi bagian dari kenangan sejarah PMDG. Di samping itu, beliau juga dipercaya Kiai Imam Zarkasyi untuk menulis buku Fiqh Wadhih. Di luar pondok beliau juga terkenal aktif membuat karya-karya seni kaligrafi, sampai akhirnya beliau diminta untuk menuliskan Mushaf Al-Qur’an di beberapa masjid di Indonesia, seperti Mushaf Masjid Istiqlal, Mushaf Betawi Jakarta, Mushaf At-Tiin dan lain-lain.
Tetesan air mata pun tak terasa jatuh membasahi pipi yang membakar jiwa untuk melihat betapa besarnya pengorbanan dan jasa-jasa para senior-senior terdahulu terlebih Trimurti dan Pimpinan Pondok yang benar-benar dengan tulus hati dan ikhlas memperjuangkan agama Allah li i’laai kalimatillah. Semangat inilah yang harus terus menerus diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
Dalam acara tersebut juga dibagikan Buku Tafsir Inspiratif karangan Ustadz Dr. Zainal Arifin Zakaria kepada seluruh peserta yang hadir malam itu. Selain itu, buku tersebut juga dihadiahkan untuk para kafilah-kafilah dari setiap daerah sebagai buah tangan untuk dibawa ke kampung halaman masing-masing. Dengan diselenggarkannya acara-acara tersebut, IKPM SUMUT berharap agar ikatan kekeluargaan dan silaturrahim harus selalu dijalankan dan dijaga dengan baik. Karena silaturrahim adalah jalan untuk dibukakannya pintu rezeki dan dipanjangkannya umur.
من سرّه أن يبسط له في رزقه أو ينسأ له في أثره فليصل رحمه. متفق عليه.