Jumat, 19 April, 2024

Media Komunikasi Antarkeluarga Pondok Modern

Silaturrahim dan Konsolidasi PP...

Senin, 19 Februari 2024/ 6 Sya'ban 1445, Pimpinan Pusat...

Perkuat Ukhuwwah Jelang Usia...

DARUSSALAM- Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) terkenal dengan alumninya...

Sosialisasi Rentetan Kegiatan “Sujud...

Kamis, 3 Agustus 2023/17 Muharram 1445 – Dalam rangka...

Pelatihan Fiqh Qurban :...

Ponorogo, 24 Juni 2023 – Pada Sabtu, 6 Dzulhijjah...

Sibuknya Gontor Menjelang Tahun Ajaran Baru

Tanggal:

Bagikan:

Oleh: Akbar Zainudin

Sekjen IKPM Jakarta, Penulis Buku Man Jadda Wajada.

Menjelang tahun ajaran baru yang biasanya dimulai pada 11 Syawwal, Pondok Modern Gontor di seluruh kampus sudah memulai kesibukan yang luar biasa. Ditambah kondisi pandemi CoVid-19 tahun 2020 ini, kesibukan itu bertambah-tambah; kesibukan tahunan dan kesibukan menyiapkan protokol kesehatan agar para santri dan calon santri tetap sehat dalam era normal baru (new normal) akibat pandemi CoVid-19 ini. Tahun ini, awal tahun ajaran baru diundur hingga akhir Syawal.

Terdapat dua kegiatan rutin tahunan; Penerimaan Calon Pelajar (CAPEL) dan persiapan pembukaan tahun ajaran baru bagi santri dan santriwati lama.

CAPEL YANG MEMBLUDAK

Tahun 2020 akan dicatat dalam sejarah sebagai tahun “inovasi” dan “aturan baru” dalam penerimaan Calon Pelajar Gontor. Jika pada tahun-tahun sebelumnya calon pelajar datang bersama Walisantri ke Gontor Ponorogo secara langsung, maka tahun ini, pendaftaran calon pelajar dilakukan secara online.

Para Walicapel mendaftar dan mengunggah dokumen yang dibutuhkan secara daring (online) di situs web Gontor. Mereka melakukan pembayaran melalui akun virtual.

Maka ketika datang ke Gontor, mereka tinggal melakukan verifikasi dan tidak lagi membutuhkan waktu panjang untuk mendaftar. Datang ke Gontor, verifikasi, mendapat tempat di asrama, dan mulai bisa langsung belajar.

Panitia penerimaan CAPEL sudah menyiapkan protokol kesehatan sedemikian rupa. Datang ke Pondok, bis langsung dilakukan penyemprotan disinfektan, para Capel langsung masuk ke bilik disinfektan. Barang bawaan juga disemprot. Setelah dirasa aman, mereka masuk ke kamar masing-masing.

Setelah mandi-mandi, para capel ini lalu mendaftar dengan melakukan verifikasi data. Para petugas dari Ustadz dan kelas VI panitia bulan Syawal dengan sigap mendata para capel ini dan langsung menjadwalkan untuk ujian lisan.

Siapa yang menguji para capel ini? Mereka adalah guru-guru yang ditugaskan secara khusus. Banyak dari mereka adalah guru senior yang harus menguji puluhan santri dari pagi hingga malam hari secara bergantian.

Selesai ujian lisan, para capel ini lalu mempersiapkan diri untuk ujian tulis dengan belajar terbimbing. Ada dua zona pembelajaran yang bisa dipilih para capel, yaitu Zona Berhitung dan Zona Imla. Dua pelajaran ini yang memang akan diujikan.

Maka setiap pagi dan malam, bersahut-sahutan suara pengajar dari guru dan kelas VI di berbagai zona ini. Mereka dengan penuh semangat mengajari para Capel untuk belajar. Sementara pada siang dan sore hari, Capel ini diajar oleh pembimbing dari program Bimago (Bimbingan Masuk Gontor) dan IKPM.

Saya melihat karena tahun ini mereka datang ke Gontor melalui pembimbing dari IKPM dan tidak didampingi Walisantri, mereka malah lebih fokus belajar, dan Kampus Gontor 2 terlihat lebih rapih. Setidaknya, jumlah orang yang ada di pondok menjadi berkurang drastis karena Walisantri tidak diperkenankan mengantar. Demikian juga Capel Putri di Mantingan Ngawi.

Pagi hari, 23 Juni 2020, para capel ini mengikuti ujian serentak di seluruh 19 kampus Pondok Modern Gontor di Indonesia. Jumlah capel tahun ini sungguh luar biasa, 8182 orang di seluruh Indonesia.

Ada yang unik dari pelaksanaan ujian Capel tahun ini untuk Gontor Putra. Karena para capel ini ditempatkan di Kampus Gontor 2, sementara ujian dilakukan di kampus Gontor Pusat, maka mereka diangkut menggunakan truk terbuka secara bergantian sebagaimana tahun kemarin. Sebuah penggambaran pas tentang bagaimana sebuah perjuangan dilakukan.

Capel tahun ini memang luar biasa. Mereka sudah teruji bahkan sebelum masuk Gontor. Hanya orang-orang yang bermental kuat yang mau dan berani berangkat sendiri tanpa diantar orang tua. Seakan mereka disiapkan untuk menjadi panitia 1 abad Gontor pada 2026 mendatang.

Selesai ujian capel, kegiatan selanjutnya adalah pengoreksian hasil ujian. Pengoreksian hasil ujian melibatkan guru-guru dengan standar Gontor. Tidak ada pilihan soal ABCD sehingga membutuhkan standar penilaian berbeda. Karena melibatkan ratusan guru, proses koreksi soal ini berlangsung cepat. Apalagi untuk tahun ini, mata ujian dipadatkan hanya dua mata pelajaran, yaitu Berhitung dan IMLA dari yang sebelumnya 4 mata pelajaran. Pelajaran Bahasa Indonesia dihapus dan Berhitung Soal serta Berhitung Angka dijadikan satu pelajaran. Koreksi selesai, lalu hasil koreksi ini diinput ke dalam sistem penilaian hasil ujian.

Hasil ujian ini lalu dimusyawarahkan oleh panitia ujian, guru-guru senior dan juga Direktur KMI. Hasilnya, akan menjadi bahan pertimbangan Pimpinan Pondok untuk menentukan para santri dan santriwati yang diterima di Pondok Modern Gontor di seluruh kampus.

Pada akhirnya, pimpinan pondok yang menentukan santri mana, berapa orang yang akan diterima di Gontor. Ini hal penting yang harus dipahami bersama, terutama oleh Walisantri.

Mereka datang ke Gontor, meminta kepada pimpinan pondok untuk menjadikan anak-anak mereka sebagai santri dan santriwati. Pimpinan pondok yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

Karena itulah, apapun yang dilakukan oleh pimpinan pondok dengan para pembantu pimpinan (mulai dari guru-guru hingga para pengurus) adalah yang terbaik dalam rangka mendidik. Serahkan semuanya kepada pondok, ikhlaskan, dan percaya penuh bahwa apa yang dilakukan pondok adalah yang terbaik buat anak-anak.

Gontor sudah hampir 1 abad mendidik para santri dan santriwati. Mereka tahu yang terbaik untuk anak-anak. Sebagai Walisantri, tinggal mengikhlaskan dan mendoakan yang terbaik untuk anak-anak.

KEIKHLASAN SEBAGAI LANDASAN

Salah satu landasan penting mengapa semua pihak bisa bergerak dalam derap langkah yang sama adalah KEIKHLASAN. Keikhlasan ini menyatukan berbagai perbedaan kepentingan dan kemampuan.

Mengapa seluruh IKPM di Indonesia tergerak untuk membantu pondok dalam melayani para santri dan Walisantri? Keikhlasan.

Mengapa panitia bulan Syawal dari kelas VI bergerak melayani santri baru dan lama dengan penuh kesigapan, mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran? Keikhlasan.

Mengapa para guru mau berjam-jam menguji para Capel dengan hanya disuguhi teh dan kopi serta pecel Ponorogo untuk makan siang dan malam, tanpa dibayar? Keikhlasan.

Berapa uang yang harus dihabiskan untuk mengoreksi 8000an kertas hasil ujian? Bisa milyaran. Di Gontor? Tanpa dibayar. Kok bisa? Keikhlasan.

Dalam sebuah obrolan dengan KH Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Modern Gontor, beliau bertanya: “Apakah antum bisa mengajarkan makna keikhlasan kepada generasi milenial sekarang? Gontor tidak mengajarkan dengan kata-kata. Gontor mengajarkan dengan keteladanan”.

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan bagi keluarga besar Pondok Modern Gontor.

Gontor, 25 Juni 2020

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Lanjutkan membaca

Khutbah Idul Fitri 1 Syawwal 1445 H: Harmonis dalam...

Forum Muballigh Alumni (FPA) Pondok Modern Darussalam Gontor

Pelantikan Pengurus PC IKPM Kabupaten Bekasi: Momen Bersejarah di...

PP IKPM Gontor - Pada Jum'at, 29 Maret 2024, Pondok Modern Darrunadwah menjadi saksi dari sebuah momen bersejarah bagi Pimpinan Cabang Ikatan Keluarga Pondok...

Silaturrahim dan Konsolidasi PP IKPM Gontor dengan PC IKPM...

Senin, 19 Februari 2024/ 6 Sya'ban 1445, Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor melaksanakan kegiatan rutin untuk menjalin dan memperkuat silaturahim...

Jadilah kekuatan untuk menjalin silaturahim

Bergabung bersama kami di PP IKPM Gontor . Anda bisa berkontribusi dalam menjalin silaturahim antarkeluarga pondok modern.