PPIKPM.GONTOR.AC.ID, KAIRO — IKPM Gontor Cabang Kairo mengadakan Takrimul Mutafawwiqin dan Tasyakuran Temus di Aula KM-NTB, Hay Asyir, Kairo, Rabu (7/11) sebagaimana dilansir oleh Ikpmkairo. Acara ini dilaksanakan untuk mengapresiasi anggota IKPM Kairo peraih gelar mumtaz dan jayyid jiddan di Universitas Al Azhar. Para mutafawwiqin (mahasiswa berprestasi) semuanya berjumlah 40 orang; mumtaz dua orang dan jayyid jiddan 38 orang.
Acara dimulai dengan seminar dan kiat-kiat belajar di Mesir dari Ustadz Muhammad Aunul Abied Shah, Lc., M.A dengan tema “Mengokohkan Identitas Azhari; Sebagai Santri dan Pahlawan Bangsa”. Hal ini karena melihat pentingnya identitas yang tidak hanya sekedar label, tapi harus terlihat dalam tindakan. Cara untuk menjaganya adalah dengan mendekat kepada Allah Swt.
Ustadz Aunul memaparkan, seorang penuntut ilmu harus merasa bahwa dirinya tidak punya apa-apa dan bisa melihat dirinya punya modal apa sehingga tahu mana yang harus diprioritaskan. Caranya dengan membuat rencana penguasaan ilmu. Tahun pertama menguasai ilmu alat (nahwu, sharf, balaghah, dsb.), tahun kedua ilmu umum, tahun ketiga ilmu spesialis, dan selanjutnya ilmu teknis (ceramah, menulis, dll.). Seorang penuntut ilmu juga tidak menjadikan kitab merasa kesepian dengan dibuka hanya saat penjelasan guru, ditulis dalam kertas, dan dibiarkan begitu saja. Seharusnya ia menyambungnya dengan menelaah kitab yang lain.
Kandidat Doktor Jurusan Aqidah Filsafat ini juga menegaskan agar kita punya cita-cita yang tinggi, “Jangan terganggu dengan faktor eksternal! Taruhlah cita-citamu setinggi langit, jaga jangan sampai ada yang menghalangi,” pesannya.
Mohammad Hendri al-Faruq sebagai senior IKPM yang diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan temus tahun ini, turut memberi sambutan dan beliau berpesan, jangan lupa untuk selalu silaturrahim dan meminta doa kepada orang-orang saleh. Karena kita tidak tahu doa dari siapa yang akan Allah Swt. kabulkan.
Sebelum penghujung acara, Vina Nahdiyana, salah satu penerima penghargaan, menyampaikan, Kiai Hasan Abdullah Sahal pernah berkata: “Terlanjur dibilang cantik harus bersolek.” Jangan sia-siakan waktu selama di Mesir, rajin-rajinlah belajar, talaqqi, karena itu salah satu wujud syukur kita kepada Allah Swt. yang telah memberikan kesempatan untuk merasakan manisnya belajar di Negeri Kinanah ini.
Setiap mahasiswa mutafawwiq mendapat sertifikat ditambah bingkisan buku untuk peraih mumtaz, yang dipilihkan langsung oleh Habib Ahmad al-Maqdi, salah satu masyayikh kibar Al-Azhar. Selain itu, Ustadz Aunul Abied juga akan memberikan buku yang dibutuhkan oleh para peraih mumtaz sesuai jurusan masing-masing juga para peminat jurusan Aqidah Filsafat atau yang sedang mengambil jurusan tersebut. Di akhir acara, diadakan perfotoan bersama para mutafawwiqin.