Kairo — IKPM Cabang Kairo mengadakan kegiatan tahunan Takrimul Mutafawwiqin untuk warga IKPM Kairo yang berprestasi dalam bidang akademis dengan tema “Merintis Arus Baru; Azhari-Gontori” di Aula Daha KMJ, Madinat Nasr, Hay Asyir (12/10). Hadir sebagai pembicara, M. Rifqi Arriza, mahasiswa S2 Al-Azhar Jurusan Tafsir.
Ustadz Rifqi menyampaikan, seorang Azhari seharusnya tidak hanya belajar di bangku perkuliahan, akan tetapi ia juga mengimbangi dengan asupan talaqqi (mengkaji kitab secara langsung kepada syekh) dan kajian antarmahasiswa. Menurutnya, belajar di kuliah tidak mendapatkan sebanyak apa yang didapat ketika mengikuti talaqqi dan kajian. Belum lagi sistem pembelajaran di kuliah yang hanya dibatasi dengan muqarrar atau diktat perkuliahan. Sementara materi yang dibahas di talaqqi dimulai dari mukadimah kitab sampai ikhtitam-nya. “Diktat itu hanya bersifat parsial, jadi pengetahuan kita hanya terbatas pada apa yang menjadi kurikulum perkuliahan saja,” terang Ustadz Rifqi.
Alumnus Gontor tahun 2003 tersebut selanjutnya menerangkan bagaimana langkah dalam mengikuti talaqqi. Talaqqi haruslah diimbangi dengan muthala’ah atau menelaah dan mudzakarah atau mengkaji materi yang akan diikuti dan telah diikuti. Karena akan kurang bermanfaat jika hanya mendengarkan tanpa mengulang apa yang telah disampaikan oleh para masyayikh. Terlebih lagi jika dapat mengaplikasikan dalam sebuah forum kajian. Tentunya, hal itu akan menambah poin plus dalam materi yang telah dipahami.
Salah satu penerima penghargaan, Muhammad Fatihul Muzakki, dalam sambutannya menyampaikan, mutafawwiq tidak hanya cukup dengan predikat jayyid jiddan atau mumtaz saja. Hakikatnya, mutafawwiq itu mathlub atau diharapkan dan bukan ghayah atau tujuan. “Ulama-ulama terdahulu tidak ada yang berpredikat jayyid atau mumtaz, namun mereka dikenal dengan keahliannya dalam bidang ilmu tertentu, misalnya sebagai muhaddits, mufassir, dan sebagainya,” terangnya.
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada para warga IKPM yang berprestasi. Hal yang berbeda tahun ini adalah, untuk pertama kalinya, calon mahasiswa baru dari warga IKPM yang mendapatkan hasil mutamayyiz dalam ujian tahdid mustawa di Markaz Lughah Syekh Zaid juga mendapatkan penghargaan.
Acara kemudian diakhiri dengan doa dan dilanjutkan dengan ramah-tamah.
Sumber: ikpmkairo com