Surabaya, 15 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor se-Jawa Timur menggelar acara buka puasa bersama di Auditorium UIN Sunan Ampel, Surabaya, Sabtu (15/3). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari pimpinan pondok, pengurus IKPM, alumni, santri, serta wali santri.
Acara ini turut menghadirkan Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal, Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., serta Prof. Dr. K.H. Husnan Bey Fananie, M.A., yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun PMDG. Hadir pula Al Ustadz H. Noor Syahid, M.Pd., Ketua Umum PP IKPM Gontor, Al Ustadz H. Saepul Anwar, M.Pd., Ketua I PP IKPM Gontor, serta perwakilan dari PC IKPM se-Jawa Timur.
Acara diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. H. Ali Mufrodi, M.Ag., selaku pembina PC IKPM Gontor Surabaya. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran IKPM dalam mendukung pendidikan alumni hingga ke luar negeri serta menghidupkan kembali berbagai kegiatan IKPM di daerah.
Selanjutnya, Prof. Dr. K.H. Husnan Bey Fananie, M.A., mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara ini. “Satu abad adalah usia yang sangat panjang. Pondok telah banyak memberikan kepada kita. Maka, di mana pun kita berada, kita harus peduli dan ikut berkontribusi untuk pondok kita tercinta,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa peringatan 100 tahun PMDG akan disemarakkan dengan berbagai acara berskala nasional dan internasional, seperti Jambore Nasional, Silaturahmi Akbar di Gelora Bung Karno, serta Sujud Syukur 100 Tahun PMDG. “Sebagai alumni, kita harus berperan aktif dalam menyukseskan acara ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., mengingatkan kembali tugas utama IKPM, yaitu menjadi perekat umat. “Tugas ini tidak mudah mengingat realitas yang ada. Namun, Gontor telah melahirkan banyak tokoh hebat, termasuk yang berkontribusi di Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Beliau juga mengapresiasi karya-karya para alumni yang telah mendokumentasikan kiprah tokoh-tokoh Gontor dalam buku-buku mereka. “Sistem KMI bertujuan mencetak alumni yang intelektual dan berperan aktif dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu bermuhasabah, sejauh mana kita menerapkan ajaran pondok dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya alumni untuk tetap berkomitmen terhadap ajaran pondok, terutama dalam akhlak karimah dan dakwah melalui keteladanan (qudwah hasanah). “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Kita harus menjadi mundzirul qoum dan munqizul ummah,” tegasnya.
Sebagai penutup, K.H. Hasan Abdullah Sahal menegaskan bahwa acara ini memiliki makna penting bagi keluarga besar PMDG. “Setidaknya kita harus memiliki ‘rumah sakit iman dan ihsan’ di dalam diri kita masing-masing,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa 100 tahun bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang membangun peradaban. “Gontor tetap tegak dengan jati dirinya. Moto kita qāla rabbunā Allāh thumma istaqāmū adalah prinsip yang harus kita pegang. Pondok mencintai kita, banyak yang iri dengan kita karena kita memiliki sesuatu yang tidak mereka miliki,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan Gontor telah menjadi tonggak dalam dunia pendidikan Islam. “Pondok tidak tidur, al-ma‘hadu lā yanāmu abadan. Kita selalu siap dan terus bergerak untuk menyambut berbagai acara besar yang akan datang,” tutupnya dengan penuh semangat.
Acara buka puasa bersama ini menjadi momentum penting bagi alumni dan keluarga besar PMDG untuk kembali mempererat ukhuwah Islamiyah. Lebih dari sekadar reuni, acara ini menegaskan kembali komitmen alumni dalam menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh pondok selama 100 tahun terakhir.
Sebagai bagian dari keluarga besar Gontor, para alumni diharapkan terus berkontribusi dalam membangun peradaban Islam dengan tetap berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang diajarkan pondok. Dengan semangat kebersamaan ini, Gontor akan terus melangkah maju, memberikan manfaat bagi umat, bangsa, dan dunia.
Reporter: Aryyo Widagdho & M. Adli Rahman
Fotografi: M. Ainu Rozi
