Semarang, 5 Oktober 2024 – Silaturahim Abu Sittin, pertemuan para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang telah menginjak usia 60 tahun ke atas, berlangsung meriah pada Sabtu malam, 5 Oktober 2024, di Hotel Grasia, Semarang. Acara ini dihadiri oleh pimpinan PMDG, Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., beberapa anggota Badan Wakaf, serta sejumlah Ketua Lembaga, seperti K.H. Masyhudi Subari, M.A. (Direktur KMI PMDG), H. Noor Syahid, M.Pd. (Ketua Umum PP IKPM Gontor), dan Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. (Rektor UNIDA Gontor).
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, yakni dari tanggal 2 hingga 4 Rabiul Akhir 1446 H (5-7 Oktober 2024), menjadi ajang reuni tahunan bagi para alumni Abu Sittin, khususnya mereka yang telah menginjak usia 60 tahun ke atas. Al Ustadz H. Noor Syahid, M.Pd. hadir dan berpartisipasi hanya pada malam pembukaan, Sabtu 5 Oktober 2024.
Tujuan utama silaturahim ini adalah mempererat tali persaudaraan antar-alumni Gontor dan sebagai wadah berbagi inspirasi serta pengalaman hidup setelah berkiprah di berbagai bidang. Sambutan dari sejumlah tokoh mewarnai acara, menghidupkan kembali kenangan masa lalu sekaligus memotivasi para alumni untuk terus berkontribusi.
Acara dimulai dengan welcoming speech dari Steering Committee dan penayangan video mengenai kiprah alumni. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan inspiratif dari beberapa perwakilan angkatan. Al Ustadz Zainuddin AS (alumni 1965) membuka sesi sambutan dengan menegaskan bahwa reuni Abu Sittin telah menjadi tradisi tahunan, yang pada tahun sebelumnya diadakan di Palembang. Al Ustadz Prof. Siswanto (alumni 1970) berbagi pengalamannya, menekankan bahwa keberhasilan hidup, termasuk perjalanan ke luar negeri, adalah berkat keberkahan dari para kyai, serta menyoroti pentingnya prinsip BPK (Bersih, Pandai, Kuat) sebagai panduan hidup.
Al Ustadz Zahrul Hadi Prabowo (alumni 1975) dalam sambutannya menekankan fleksibilitas alumni Gontor untuk dapat sukses di berbagai bidang, mengutip prinsip “fa idza faroghta fanshob” (selesaikanlah pekerjaan yang ada, lalu bekerja keras lagi). Al Ustadz Danial Komaruddin (alumni 1980) berbicara tentang masalah korupsi yang semakin marak di Indonesia, dengan pesan bahwa kejujuran, meskipun sering dianggap aneh, tetap harus dijaga dalam setiap aspek kehidupan.
Acara diakhiri dengan sambutan sekaligus doa dari Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., yang menekankan pentingnya silaturahim untuk memanjangkan umur dan meningkatkan kesehatan. Beliau juga mengingatkan bahwa reuni semacam ini bukan sekadar pertemuan, melainkan harus bersifat fungsional, dengan tujuan terus mengembangkan Pondok Gontor sebagai lembaga pendidikan yang bermutu. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 530 pondok alumni Gontor yang terdata, namun masih banyak yang belum terakreditasi oleh pemerintah.
Setelah sambutan dan doa dari Prof. Amal, acara dilanjutkan dengan coffee break dan sesi “kangen-kangenan” yang diisi dengan perbincangan santai antar-tamu. Ini menjadi momen bagi para alumni untuk bernostalgia dan mempererat hubungan, menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban.
Acara Silaturahim Abu Sittin ini sukses mempererat ikatan persaudaraan alumni Gontor sekaligus menguatkan semangat kebersamaan. Dengan pesan-pesan moral dan inspirasi yang disampaikan, reuni ini meneguhkan pentingnya peran alumni dalam mempertahankan nilai-nilai Gontor dalam kehidupan sehari-hari, serta kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
_____
Reporter: Kevin Fadli Robbani