Kalimantan Selatan — Hujan deras yang mengguyur beberapa kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan selama tiga hari dari 13 sampai 15 januari 2021, berdampak besar pada wilayah tersebut.
Bencana alampun tak terelakkan, banjir dan longsor melanda beberapa daerah asal alumni Gontor KH Idham Khalid dan Brigjen Hasan Basri.
Bencana di Banua, sebutan Kalimantan Selatan, kali ini merupakan bencana terparah semenjak 33 tahun silam.
Hal ini menyebabkan ratusan penduduk masih mengungsi dan mengandalkan bantuan dari masyarakat lain. Curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa minggu terakhir di pertengahan bulan Januari menjadikan beberapa daerah di Kalimantan Selatan longsor, karena wilayah seperti Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, Martapura, dan sebagian wilayah yang lain mempunyai permukaan tanah yang datar.
Bencana alam pekan lalu mengundang rasa keprihatinan semua masyarakat Kalimantan Selatan dan Indonesia, karena menyebabkan kerugian materiil dan non materiil.
Oleh karena itu, IKPM Gontor Cabang Kalimantan Selatan peduli terhadap kemanusiaan dengan menyerahkan bantuan sosial dari wali santri dan masyarakat pada Senin (18/1/2021).
Pimpinan Cabang IKPM Gontor Kalimantan Selatan peduli bencana melalui sekretaris umum Ustadz Muhammad Irsyad menyerahkan bantuan kepada anggota masyarakat yang tertimpa musibah di beberapa tempat di Kalimantan Selatan.
Bantuan tersebut adalah sumbangan dari beberapa wali santri KMI Darussalam dan peserta didik bimbingan masuk Gontor, serta simpatisan dan juga masyarakat umum.
Hari kedua, Selasa (19/1/2021), IKPM Gontor Cabang Kalsel bekerjasama dengan AQL Peduli Jakarta pimpinan Ustadz Bachtiar Nashir mendistribusikan 101 sembako dan 150 bungkus nasi untuk makan malam warga yang terdampak banjir di dua titik, Murung Selong, Sungai Lulut, dan Handil Bakti.
Dan sampai saat berita ini diturunkan IKPM Gontor Cabang Kalsel masih mendistribusikan bantuan para dermawan.
(Kontributor IKPM Gontor Cab. Kalsel/Nugie Oemar Bakri)