Ngawi — Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Ngawi menggelar silaturrahim bersama Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor dalam rangka penguatan organisasi di Pondok Pesantren Fisabilillah, Pehnangka, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (15/08/2020). Dari PP IKPM, hadir Ketua II PP IKPM, Ustadz Drs. H. Rif’at Husnul Ma’afi, M.Ag., Sekretaris I PP IKPM, Ustadz H. Muhammad Badrun Syahir, M.A. dan beberapa staf.
Acara dimulai dengan penyampaian laporan kegiatan oleh pengurus IKPM Ngawi.
Ketua IKPM Ngawi, Ustadz Wakhid sangat bersyukur dan berterima kasih karena dikunjungi langsung oleh PP IKPM.
“Alhamdulillah kita bisa mengadakan silaturahim dengan PP IKPM. Peserta silaturrahim ini dari seluruh angkatan, dari yang muda sampai yang tua. Terima kasih yang sebesar besarnya kepada PP IKPM karena sudah bisa mengunjungi kami secara langsung,” ujarnya.
Bagian Publikasi IKPM Ngawi Ustadz Husen Sanusi menambahkan tujuan dari diadakannya acara silaturrahim ini.
“Maksud daripada rembugan siang hari ini adalah mendengarkan petuah atau nasehat dari PP IKPM agar nantinya tidak terjadi permasalahan di dalam organisasi IKPM Gontor Cabang Ngawi,” katanya
Seusai mendengarkan laporan, PP IKPM kemudian memberikan arahan-arahan dalam menjalankan amanah kepengurusan organisasi IKPM.
Dalam arahannya, Ketua II PP IKPM Drs. Ustadz H. Rif’at Husnul Ma’afi, pertama sekali, menegaskan pentingnya posisi IKPM Ngawi.
“IKPM Ngawi ini menjadi goal father, menjadi tameng bagi pondok, karena kita tahu bahwa di Ngawi ada 3 Pondok Gontor putri ditambah dengan Unida Mantingan,” buka Ustadz Rif’at.
Menurut beliau, lembaga IKPM memegang peranan penting dalam membantu Pondok Gontor, karena IKPM menjadi menjadi wadah bagi para alumni Gontor. Maka organisasi apapun yang berhubungan dengan pondok harus dibawah naungan IKPM.
Ustadz Rif’at juga menyinggung peranan IKPM cabang secara keseluruhan dalam perpulangan santri dari dan ke pondok beberapa waktu yang lalu.
“Hiruk-pikuk dalam perpulangan santri ke rumah dan perpulangan balik ke pondok dalam masa pandemi ini sudah bisa kita tangani berkat kerjasama yang baik antara IKPM pusat dengan IKPM cabang,” jelasnya.
“Maka tidak salah kalau ada yang bilang bahwa tidak ada lembaga yang mana alumninya sangat konsen dalam membantu Pondok selain Gontor,” imbuhnya
Ustadz Rif’at lalu membahas fungsi dari IKPM terhadap pondok.
“Signifikansi posisi IKPM adalah garda terdepan dalam menangani masalah yang terjadi di pondok. Karena kita adalah benteng utama. Juga karena di belakang kita ada ribuan alumni yang siap membantu, mem-back up pondok apabila ada masalah,” terangnya.
“IKPM Gontor ini sudah meluas dan memiliki organisasi-organisasi underbouw seperti Forum Bisnis (Forbis) Alumni Gontor, Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor, Forum Muballigh Alumni (FMA) Gontor dan lain-lain,” tambahnya.
Ustadz Rif’at juga mengingatkan pentingnya musyawarah antaranggota IKPM dalam penyelesaian masalah-masalah internal yang ada di IKPM.
“Kalau ada gesekan berarti ada pergerakan, maka apabila ada permasalahan maka kita pasti mendamaikan. Kalau ada sesuatu, kita harus cepat menyelesaikannya. Dalam menentukan apapun di dalam IKPM cabang maka harus diselesaikan dengan musyawarah, karena kita adalah organisasi kekeluargaan,” terang beliau.
“Sering-seringlah berkomunikasi secara intensif dengan PP IKPM, anggota IKPM, wali santri, pemerintah, masyarakat dan lain-lain,” imbuhnya.
Terakhir Ustadz Rif’at berpesan agar IKPM Ngawi bisa menjadi tempat berkumpul, tempat majelis taklim, pengajian rutin, olahraga, lomba masak putri, bazaar, bahkan kalau perlu bisa membuat usaha untuk menghidupi kegiatan IKPM.
Dalam laporannya ke PP IKPM, IKPM Ngawi sudah menjalankan kegiatan bimbingan masuk Gontor (bimago) selama 3 tahun terakhir ini. Tahun ini, sebanyak 46 anak mengikuti program bimago IKPM Ngawi dan 43 anak berhasil lulus dalam ujian masuk. Kegiatan bimago ini dilaksanakan di dua tempat, PP Asy Syakur Paron dan MI Nurussalam.
Salah satu program andalan bimago IKPM Ngawi adalah mabit bagi para calon santri untuk persiapan sebelum mengikuti ujian masuk di Gontor.
Dua bulan sekali, IKPM Ngawi mengadakan pengajian bagi para wali santri dan anggota IKPM guna sosialisasi nilai-nilai dan berita terbaru tentang pondok. Di samping itu, IKPM Ngawi juga memiliki kegiatan majlis taklim rutin.
Rencananya, IKPM Ngawi juga akan mendirikan ekspedisi IKPM Ngawi yang bernama Kartonyono Ekspress dibawah kelola Ustadz Helly Sardi, Bagian Ekonomi IKPM Ngawi.
Ketika perpulangan kembali ke pondok beberapa waktu yang lalu, IKPM Ngawi juga berhasil berkoordinasi dengan Pemda Ngawi untuk memfasilitasi rapid test gratis.
“Alhamdulillah ketika perpulangan balik ke pondok kemarin, semua santriwan, santriwati, mahasiswa/mahasiswi dan calon pelajar diberikan fasilitas rapid test gratis sebanyak 300 orang oleh Pemerintah Daerah Ngawi,” ujar Ustadz Khoirul, salah satu pengurus IKPM Ngawi.
(Khaydar/Mujib Abdurrahman)
