Aceh — Melalui Forum Bisnis (FORBIS) alumni, IKPM Aceh telah memulai pembibitan bibit alpukat Wina di Banda Aceh. Saat ini, sekitar 2.000 batang sedang dalam masa perawatan sebelum nantinya bisa dipasarkan pada bulan September-Oktober sehingga bisa memenuhi sebagian dari kebutuhan bibit alpukat pada musim tanam tahun ini yang akan jatuh pada bulan November-Desember 2017.
Bukan tanpa alasan varietas Wina ini dipilih di antara banyak varietas unggul lainnya. Di antara sekian kelebihannya adalah bersifat genjah/cepat berbuah (sekitar 3-4 tahun sejak tanam) dengan potensi produksi minimal 200-300 kg/pohon pada usia 7-8 tahun.
Dengan bobot rata-rata antara 8 ons s/d 1,6 kg per buah, alpukat jenis ini juga tidak cepat masak (bisa bertahan 12-14 hari sejak petik) sehingga sangat menguntungkan dalam proses pengiriman ke lokasi penjualan sebelum akhirnya bisa dinikmati konsumen. Soal rasa dan warna bisa diadu dengan varietas lain. Warna daging alpukat Wina kuning seperti mentega, dagingnya sangat tebal dengan tekstur lembut tanpa serat dengan rasa sedikit manis.
Bagaimana dengan harga jual buah alpukat Wina ini? Jika berpatokan dengan harga di tingkat petani saat ini (sekitar Rp 20.000/kg), maka satu pohon saja sudah berpotensi menghasilkan Rp 4-6 juta/tahun sejak pohon berusia 7 tahun. Dengan pola budidaya yang benar dan agro-climate yang tepat, produksi per pohon tentu akan bertambah pada usia 8 tahun ke atas.
Jadi, jika ditanam 10 pohon, maka setiap tahunnya akan berpotensi untuk menerima pendapatan pasif (passive income) antara Rp 40-60 juta. Bagaimana kalau ditanam 100 batang? Tentu akan menjadi sebuah karya yang sangat potensial dan cerdas.
Narasumber Berita dan Foto: Muzakkir Hanka (085371909549)/Mahyudin (085270403065)