Solo — Bimago IKPM Gontor Cabang Solo Raya menggelar simulasi ujian masuk Pondok Modern Darussalam Gontor di SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar, Ahad (27/12/2020). Simulasi ini diikuti oleh 127 calon santri yang datang dari penjuru wilayah Solo Raya. Bahkan ada beberapa peserta yang berasal dari luar kota seperti Kalimantan dan Surabaya.
Para peserta ujian dibagi dalam 12 kelompok, melibatkan 12 pasang penguji dari alumni Gontor dan 10 panitia pelaksana.
Ade selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa simulasi ini merupakan rentetan program dari Bimago IKPM Solo Raya yang telah dimulai sejak bulan Agustus lalu. Tujuannya adalah agar para calon santri memiliki pengalaman dalam menghadapi ujian masuk Gontor kelak.
Kegiatan ini merupakan simulasi kedua setelah di bulan Oktober lalu telah dilaksanakan simulasi pertama. Perbedaannya adalah bahwa pada simulasi kali ini pesertanya lebih banyak dan terdiri dari calon santri yang sudah mengikuti program Bimago maupun yang belum pernah.
Maka dengan diselenggarakannya Simulasi Akbar ini, para calon wali santri bisa mengetahui tingkat kemampuan putra-putrinya, dan mendapatkan informasi seputar pondok Gontor maupun Bimago.
Dengan demikian, seluruh masyarakat yang menghendaki putra-putrinya masuk ke pondok Gontor bisa terlayani dengan baik, dan bisa mendapatkan bimbingan yang tepat.
Sebagai Ketua IKPM Solo Raya, Ustadz Hasbi Shidiq berpesan, bahwa IKPM Solo Raya harus mampu memberikan pelayanan terbaik dan memberikan informasi yang benar seputar Gontor.
Adanya Bimago ini adalah untuk bisa mengakomodir kendala para orang tua yang menginginkan putra-putrinya menjadi santri Gontor. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi alternatif kegiatan dalam mempererat barisan alumni Gontor, khususnya di wilayah Solo Raya.
Beliau berpesan bahwa prinsip IKPM dan Bimago adalah pelayanan yang didasarkan pada nilai keikhlasan dan profesionalitas. Oleh karena itu, biaya Bimago tidak boleh memberatkan para calon wali santri meski juga harus bisa mengakomodir pembiayaan pelaksanaan Bimago.
Selain itu juga hasil simulasi harus disampaikan apa adanya seperti halnya pedoman penilaian di Gontor.
Ujian dimulai sejak pukul 07.00 WIB pagi. Rentetan agendanya dimulai dengan ujian lisan dan kemudian dilanjutkan dengan ujian tulis. Ujian lisan terdiri dari materi Al Qur’an, Tajwid, dan praktik Ibadah sehari-hari.
Pada ujian ini, IKPM Solo Raya membuat kondisi ruang ujian semaksimal mungkin sehingga atmosfer ujian bisa memunculkan motivasi para peserta ujian sehingga bisa menimbulkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi ujian.
Ujian lisan selesai pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan dengan ujian tulis yang terdiri dari materi Berhitung Angka, Berhitung Soal, Bahasa Indonesia, dan Imla’. Empat materi tersebut ditarget selesai pada pukul 13.00 WIB siang. Sehingga masing-masing materi kurang lebih memerlukan waktu 1 jam.
Mekanisme penilaian langsung dilakukan setelah masing-masing materi selesai dikerjakan, dan langsung diserahkan kepada panitia untuk diinput. Sehingga harapannya raport nilai bisa langsung dibawa para calon santri ketika pulang. Dengan begitu, para calon wali santri bisa langsung mengetahui capaian kemampuan putra-putrinya dalam ujian kali ini.
Simulasi dilaksanakan sangat hikmat. Para calon wali santri dilarang untuk menunggui putra-putrinya di lokasi ujian. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan para calon santri dan calon wali santri sejak dini, selain juga menghindari kerumunan dan mentaati protokol kesehatan di tengah pandemi.
Kedatangan dan penjemputan calon santri diatur sedemikian rupa sehingga jalannya simulasi bisa terakomodir dengan baik.
Setelah ujian selesai, dilaksanakan shalat berjama’ah dan sujud syukur dan dilanjutkan dengan makan siang. Setelah makan siang, dilakukan pengarahan kepada para calon santri.
Ustadz Zaenal Arifin, selaku alumni senior IKPM Solo Raya menyampaikan bahwa simulasi merupakan tahapan awal dalam perjalanan masuk Gontor. Bagi yang nilainya tinggi berarti harus dipertahankan dan ditingkatkan. Bagi yang masih kurang nilainya, maka perlu belajar lebih keras lagi.
Beliau mengingatkan bahwa Gontor merupakan lembaga pendidikan yang tidak melihat pada seberapa tinggi nilai kelulusan sekolah, dan juga tidak melihat pada aspek prestasi sebelum masuk Gontor.
Semua penilaian ditentukan oleh motivasi dan nilai hasil ujian masuk. Oleh sebab itu, masing-masing calon santri harus saling memotivasi, dan meningkatkan kemampuannya agar tidak kalah dengan para calon santri lain yang datang dari penjuru negeri.
Setelah simulasi ini, akan dimulai kembali pembelajaran Bimago di bulan Januari. Miftah Al Fitri, selaku sekretaris Bimago menjelaskan bahwa Bimago IKPM Solo Raya dibagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah pembelajaran mingguan yang dilaksanakan selama empat bulan, dimulai dari bulan Agustus hingga Desember.
Kemudian tahap kedua dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Januari hingga Maret. Masing masing tahapan tersebut diakhiri dengan Simulasi Akbar. Kemudian di tahap ketiga akan dilaksanakan pesantren kilat selama tiga minggu full.
Tahapan-tahapan ini bertujuan agar capaian pembelajaran bisa terukur dengan jelas, dan juga calon santri bisa sedikit mengenal model pembelajaran di Gontor dengan adanya dua tahapan sebelumnya.
Akhirnya, Bimago Solo Raya juga menyampaikan kepada setiap calon wali santri agar juga ikut serta dalam pembinaan putra-putrinya, khususnya selama tahap pertama dan kedua, dan memantau belajar mereka.
Ustadz Alfian Riswanda menyampaikan agar para calon wali santri bisa ikut mengingatkan putra-putrinya untuk mengulangi pembelajaran yang didapat di Bimago, seperti membaca Al Qur’an secara rutin, dan mengingatkan untuk berlatih menulis Arab.
Selain itu beliau juga berpesan agar para calon wali santri terus berdo’a demi kelulusan putra-putrinya dan kebaikan bagi Pondok Modern Darussalam Gontor.