Gontor — Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Ngawi melakukan kunjungan silaturrahim ke Pimpinan Pusat IKPM di Kantor Pusat PP IKPM, Selasa (18/8/2020) siang menjelang Dhuhur. Kunjungan ini dipelopori oleh Bagian Ekonomi IKPM Ngawi yang beranggotakan tujuh orang. Ikut dalam rombongan Ketua IKPM Ngawi, Ustadz Wakhid, dan Bagian Ekonomi IKPM Ngawi, Ustadz Helly Sardi.
Mereka disambut hangat oleh Ketua Umum PP IKPM Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag. ditemani oleh Ketua I PP IKPM, Ustadz Dr. H. M. Adib Fuadi Nuriz dan Bidang Pendidikan dan Dakwah PP IKPM, Ustadz H. Saepul Anwar, M.Pd. serta beberapa staf PP IKPM.
“Adapun maksud dan tujuan kunjungan ini tentunya untuk bersilaturrahim dengan PP IKPM. Di lain sisi, IKPM Ngawi juga ingin berkonsultasi dan meminta arahan terkait jalannya jasa pengiriman paket Kartonyono Express,” kata Ustadz Wakhid, Ketua IKPM Ngawi.
Bagian Ekonomi IKPM Ngawi, Ustadz Helly Sardi, menjelaskan, Kartonyono Express sendiri diambil dari nama jalan di Ngawi yang dewasa ini terkenal di kalangan masyarakat karena dijadikan judul sebuah lagu.
“Tagline Kartonyono Express berbunyi “Pagi Order, Sore Antar” untuk memberikan pelayanan yang tercepat kepada para santri. Jasa pengiriman IKPM Ngawi ini juga sudah menerapkan screening yang sesuai dengan alam pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor terhadap isi semua paket yang dikirimkan oleh para wali santri kepada putra-putrinya,” ujarnya.
Dalam arahannya, Ketua Umum PP IKPM, Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, menegaskan posisi IKPM sebagai pembantu pondok.
“Tentang ekspedisi IKPM ini akan kita bicarakan lebih lanjut dengan unsur-unsur lain yang ada di dalam pondok,” ujar Ustadz Ismail.
“Jika sewaktu-waktu ada penyeragaman dan pendisiplinan jasa pengiriman via IKPM ini, ya harus legowo. Karena prinsip kita itu membantu pondok,” tambahnya.
Selain itu Ustadz Adib Fuadi yang hadir pada pertemuan tersebut juga menekankan pentingnya kesesuaian program kerja IKPM dengan nilai-nilai pondok.
“Ini kegiatan yang prospektif, membantu pondok dan membangkitkan IKPM-IKPM cabang dalam memberikan pelayanan dari para wali santri kepada santri-santrinya. Namun perlu ditinjau kembali pelayanan, kualitas, kecepatan, dan kenyamanannya, serta keserasiannya dengan aturan-aturan pondok. Jangan sampai melabrak batasan-batasan yang ditetapkan oleh pondok,” jelasnya.
Di penghujung pertemuan Ustadz Saepul Anwar mengingatkan bahwa “Gontor itu bermadzhab proses bukan madzhab hasil. Maka realisasi jalannya pendidikan di Gontor harus berproses!”
Kemudian Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo menutup pertemuan dengan memberikan kenang-kenangan kepada IKPM Gontor Cabang Ngawi sekaligus melakukan swafoto bersama. (Marogi/Mujib Abdurrahman)