Islamabad, 25 Oktober 2025 — Pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) yang diprakarsai oleh Komisi Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kegiatan ini mengangkat tema “Resiliensi Ideologi Pelajar dan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri dari Tantangan Geopolitik.”
FGD ini dihadiri oleh perwakilan berbagai elemen Warga Negara Indonesia (WNI) di Islamabad, perwakilan Jamaah Tabligh, serta sejumlah organisasi masyarakat dan keagamaan Indonesia di Pakistan; antara lain Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakistan, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Pakistan, dan PCI IKPM Gontor Pakistan. Masing-masing organisasi mengirimkan lima belas orang perwakilan.

Acara diawali dengan sambutan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Bapak Chandra Warsenanto Sukotjo, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan BNPT, Bapak Solihuddin Nasution , serta sambutan dari Kepala Pusat Pengembangan SDM BNPT, Dr. Nora Kartika Setyaningrum, SE., M.Si. Sebagai bagian dari penguatan pemahaman peserta, kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran sebuah film dokumenter yang menampilkan kisah seorang korban yang telah menjalani proses rehabilitasi setelah terpapar kelompok ekstrem di Suriah, mulai dari tahap evakuasi hingga pemulihan. Sebelum pemutaran film, peserta diminta mengisi pre-survey, kemudian mid-survey, dan setelah film selesai, peserta kembali mengisi after-survey sebagai evaluasi tingkat pemahaman.

FGD berlangsung dengan tertib dan ditutup dengan sesi diskusi terarah. Peserta dibagi ke dalam kelompok beranggotakan 10 orang untuk bertukar pandangan mengenai isu ekstremisme dan radikalisme, serta merumuskan upaya penguatan resiliensi diri terhadap paparan narasi ekstrem, misinformasi, hoaks, dan konten berbasis kecerdasan buatan. Diskusi ini dipandu oleh Dr. Noor Huda Ismail, akademisi dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, yang bertindak sebagai mediator. “Menurut saya, kegiatan ini sangat baik. Terkhusus bagi para pelajar di Pakistan yang mayoritas adalah alumni pesantren, sehingga dapat menjaga cara pandang moderat dalam beragama.” Tutur Ahmad Mudarrib, salah satu anggota PCI IKPM Gontor Pakistan yang turut menghadiri kegiatan ini.

Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari komitmen BNPT dalam memperkuat program deradikalisasi melalui edukasi dan pencegahan dini terhadap penyebaran paham radikal. Selain itu, kegiatan ini bertujuan memperkuat ketahanan WNI di luar negeri agar tidak mudah terpengaruh ideologi ekstrem, sekaligus mengampanyekan perdamaian serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tantangan geopolitik dan potensi kekerasan berbasis ideologi.

Reporter:
Amaliya Khairun Nisa
Keputrian IKPM Pakistan
Reviewer:
Layanan Informasi PP IKPM Gontor
