JATINANGOR – Bermula dari sebuah pengajian biasa yang diasuh oleh K.H. Hasan Abdullah Muhyi, Pondok Modern SMP Plus Al-Aqsha awalnya bernama madrasah Hasan Mustofa, karena K.H. Hasan Mustofa adalah ulama terkenal di Cibeusi, dan beliau pulalah yang mewakafkan tanah dimana madrasah tersebut berada.
Seiring dengan berjalannya waktu, Al-Aqsha kini dibawah yayasan sebelas, yayasan milik keluarga besar cibeusi. Nama Al-Aqsha diberikan oleh Drs. Mukhlis Aliyudin, M.Ag yang merupaka putera dari K.H. Hasan Abdullah Muhyi. Sebagai alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, beliau ingin menggabungkan tradisi kependidikan yang sudah ada di Al-Aqsha dengan model kependidikan yang beliau rasakan semasa belajar di Darussalam. Tentu hal ini tidaklah mudah. Tantangan dari berbagai kalangan, eksternal bahkan internal menghiasi perjuangan berat Drs. Mukhlis untuk mewujudkan keinginan kuat beliau. Alhamdulillah, berkat doa yang tak pernah putus, semangat pantang menyerah dan tekad baja, kini Al-Aqsha merupakan pondok modern yang patut di perhitungkan sebagai salah satu sekolah unggulan tingkat SMP di Jatinangor.
Dalam rangka pelantikan pengurus IKPM Cabang Bandung, pengurus pusat IKPM menyempatkan diri berkunjung ke pondok modern Al-Aqsha / SMP Plus Al-Aqsha, dan bertemu langsung dengan Drs. Mukhlis, selaku pimpinan pondok. Terjadi dialog dan dan bincang-bincang santai antara keduanya. Drs Mukhlis berkelakar, “dulu saya manggil antum ustadz thawil, soalnya antum kan tinggi, saya pendek.” Tak pelak, kami pun tertawa. Acara silaturahim ini ditutup dengan sesi perfotoan bersama para ustadzah pengabdian dari Gontor Putri 1 dan 3. Semoga pondok modern Al-Aqsha / SMP Plus Al-Aqsha beserta para pengurusnya selalu diberikan kemudahan dalam mendidik para santri-santrinya, amin.